PALANGKA RAYA - Keberadaan penginapan yang selama ini di ibukota Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kota Cantik Palangka Raya, menjamur. Tentunya ini adalah tuntutan pembangunan dan perkembangan kota yang semakin pesat dalam sisi Pariwisata serta makin geliatnya sektor usaha di kota ini.
Sebagai kota ibukota provinsi yang memiliki SDA yang melimpah, baik sektor kehutanan, perkebunan dan pertambangan, penginapan sangat diperlukan untuk menampung para investor yang akan datang ke Bumi Tambun Bungai.
Namun hati - hati bagi para pengunjung yang akan ke kota Palangka Raya, untuk menginap di wisma ataupun hotel. Karena bisa menjadi malapetaka yang tidak diingkan.
Baca juga:
Labuan Bajo yang Semakin Menawan
|
Wisma Lavender yang terletak di jalan PM Noor dekat dengan tembok perbatasan Lapangan Udara Cilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
M Usuf bersama rekannya mendapatkan hal yang tidak mengenakan dari salah satu pekerja di Wisma tersebut. Dengan cara mengancam akan menyebarkan foto KTP yang dititip kepada pihak wisma.
Baca juga:
Istano Basa Pagaruyung
|
"Saya dichat via Pesan Whatshap untuk segera mengembalikan kunci wisma, apabila tidak maka KTP akan disebarkan di media sosial dan akan dilaporkan ke polisi, " kata M Usuf atau disapa biasa Kadir, Jumat (7/07).
Menurut Kadir, mereka pertama kali masuk untuk check in, bertanya kalau nanti untuk memperpanjang penginapan bagaimana prosesnya?.
Baca juga:
Nusa, Desa Wisata di Kabupaten Aceh Besar
|
Disampaikan pihak resepsionis melakukan pembayaran pertama untuk menginap satu malam sebesar Rp. 125.000, - (Seratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah) dan KTP akan ditahan selama menginap.
"Dua malam hingga pukul 12 siang dan itu dibayarkan cash semua termasuk ada pesan makan dan minum, namun sebelum berakhir check out, malamnya saya bersama rekan tidak menginap hingga paginya ditanya kunci wisma, " ungkapnya.
Sebelum masa berakhir jam penginapan pihak Wisma Lavender selalu menghubung dan mengancam dikarenakan kamar ada mau yang mengginap dan segera mengembalikan kunci wisma.
"Sedangkan wisma belum berakhir masa check out, dan KTP masih diresepsionis dan pihak kita masih memperpanjang untuk kamar itu, " terangnya kembali.
Walaupun dengan keadaan masih ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan dan dipaksa terus untuk mengembalikan kunci, dengan hati yang tidak suka cara kerja pihak Wisma Lavender, maka tergesa - gesa untuk mengembalikan kunci wisma ke pihak wisma.
Namun sebelum itu, ada hal yang mencurigakan, karena orang datang ke wisma rata - rata ABG yang menginap. Media ini mencoba melacak lewat suatu aplikasi dewasa Michat, ternyata di tempat tersebut diduga kuat banyak tersedia wanita ABG melalui pesan aplikasi dewasa tersebut.
"Kami harapkan pihak kepolisian bisa segera memantau kegiatan yang terjadi di wisma tersebut, " tegasnya menutup pembicaraan.